Buronan Narkoba di Jakut Tertangkap: Bersembunyi di Indekos Warga
Aksi pelarian seorang bandar narkoba di wilayah Jakarta Utara akhirnya terhenti. Setelah menjadi buronan aparat penegak hukum selama berbulan-bulan, pria berinisial D (35) berhasil ditangkap polisi saat bersembunyi di sebuah rumah indekos di kawasan Koja. Penangkapan ini menjadi bagian dari operasi pengungkapan jaringan narkotika yang meresahkan warga ibu kota.
D dikenal sebagai salah satu pengendali distribusi sabu di wilayah pesisir utara Jakarta. Ia sempat beberapa kali lolos dari penggerebekan berkat jaringan informan yang membantunya berpindah tempat. Namun kali ini, keberuntungan D berakhir.
Disergap Tanpa Perlawanan
Penangkapan dilakukan oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Utara pada Kamis dini hari (19/6). Setelah melakukan pengintaian selama hampir seminggu, petugas berhasil memastikan keberadaan D di sebuah kamar indekos sederhana yang disewanya dengan identitas palsu.
“Pelaku kami tangkap tanpa perlawanan. Saat itu ia sedang sendiri di dalam kamar, dan tampak bersiap untuk kabur kembali,” ujar AKBP Yoga Prasetyo, Kasat Narkoba Polres Jakut. Dalam penggerebekan itu, polisi juga menyita sejumlah paket kecil sabu siap edar, timbangan digital, dan ponsel yang diduga digunakan untuk transaksi.
Indekos Dijadikan Markas Rahasia
Menariknya, D tidak menyewa kamar tersebut atas nama sendiri. Ia menggunakan KTP orang lain dan membayar sewa indekos secara tunai untuk menghindari pelacakan. Dalam penyelidikan sementara, diketahui bahwa kamar tersebut sudah ia tempati selama hampir dua minggu, dan digunakan sebagai tempat singgah sekaligus gudang penyimpanan narkoba.
“Dia berpura-pura menjadi pekerja lepas dan jarang bersosialisasi dengan penghuni lain. Tapi kami mencium gerak-geriknya dari pola pengiriman barang dan komunikasi intens di malam hari,” lanjut Yoga.
Terungkap Jaringan Lebih Besar
Dari hasil pemeriksaan awal, D diketahui bukan pemain tunggal. Ia merupakan bagian dari jaringan peredaran narkoba lintas wilayah yang terhubung dengan bandar di luar Jakarta. Polisi kini tengah mengejar beberapa nama lain yang disebut sebagai pemasok dan penyalur utama.
“Ini bukan akhir. Penangkapan D membuka pintu lebih luas untuk membongkar rantai distribusi yang lebih besar,” kata AKBP Yoga. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan BNN dan Polda Metro Jaya untuk memperluas cakupan penyelidikan.
Warga: Tak Menyangka Ada Bandar Narkoba di Sekitar Kami
Penangkapan D mengejutkan warga sekitar. Banyak penghuni kos tidak menyangka bahwa tetangga mereka yang tampak pendiam ternyata merupakan buronan kasus narkoba. “Kami kira dia anak IT atau pekerja lepas. Diam-diam saja, tidak pernah ribut. Ternyata bandar narkoba,” ungkap Ani, salah satu penghuni kos.
Ke depannya, warga berharap ada peningkatan pengawasan terhadap penyewa indekos yang tak jelas latar belakangnya. Polisi juga mengimbau para pemilik kos untuk selalu mencatat identitas asli penyewa dan melaporkan aktivitas mencurigakan ke pihak berwajib.
Tak Ada Tempat Aman untuk Pelaku Narkoba
Penangkapan D menjadi bukti bahwa tidak ada tempat aman bagi pelaku kejahatan, bahkan di balik pintu indekos kecil sekalipun. Polisi menegaskan komitmennya untuk terus menindak tegas pelaku peredaran narkoba yang merusak generasi bangsa.
Kini, D harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum, dan membuka jalan bagi penegak hukum untuk membongkar jaringannya hingga ke akar.