Gunung Raung Erupsi Sabtu Pagi: Usai Semeru Meletus Lebih Dulu
Sabtu pagi yang seharusnya tenang di Jawa Timur mendadak berubah menjadi siaga. Setelah Gunung Semeru lebih dulu meletus dan menyemburkan abu vulkanik beberapa hari sebelumnya, kini giliran Gunung Raung yang menunjukkan aktivitas tinggi dengan erupsi pada Sabtu pagi. Dua gunung aktif yang erupsi dalam waktu berdekatan membuat masyarakat, terutama di wilayah tapal kuda Jawa Timur, kembali waspada terhadap potensi bahaya alam.
Letusan Raung Picu Kewaspadaan Baru
Gunung Raung yang terletak di perbatasan Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember mulai memperlihatkan peningkatan aktivitas sejak beberapa hari terakhir. Namun, erupsi yang terjadi Sabtu pagi membuat status gunung ini naik perhatian. Letusan ditandai dengan suara gemuruh dan semburan abu yang terpantau dari pos pengamatan di sekitarnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa tinggi kolom abu mencapai sekitar 1.500 meter dari puncak, mengarah ke barat daya. Meskipun belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa, masyarakat diminta untuk tetap berada di luar radius 3 kilometer dari kawah aktif.
“Kami terus melakukan pemantauan intensif. Aktivitas vulkanik Raung menunjukkan fluktuasi, dan masyarakat diimbau tidak panik namun tetap waspada,” ujar juru bicara PVMBG.
Erupsi Semeru Jadi Peringatan Awal
Beberapa hari sebelumnya, Gunung Semeru — gunung tertinggi di Pulau Jawa — juga mengalami erupsi dengan semburan awan panas guguran. Erupsi Semeru disertai dengan hujan abu yang mencapai beberapa desa di Kabupaten Lumajang. Meski keduanya tidak saling berhubungan secara langsung, aktivitas erupsi dua gunung ini terjadi dalam waktu yang berdekatan, menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran di tengah masyarakat.
Beberapa warga mengaitkan kejadian ini dengan perubahan cuaca ekstrem dan gempa yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan terakhir, meskipun secara ilmiah, hubungan langsung antar erupsi gunung api masih terus diteliti.
Respons Cepat dan Upaya Mitigasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tiga kabupaten yang mengelilingi Gunung Raung langsung bergerak cepat. Tim evakuasi siaga, jalur-jalur evakuasi dibersihkan, dan logistik darurat mulai disiapkan. Pemerintah daerah juga mengimbau warga untuk menggunakan masker jika terjadi hujan abu dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Sementara itu, aktivitas pendakian ke Gunung Raung ditutup total untuk sementara waktu, hingga kondisi dinyatakan aman oleh pihak berwenang.
Masyarakat Diminta Tenang, Tapi Waspada
Dalam kondisi seperti ini, peran informasi resmi sangat krusial. Masyarakat di sekitar Gunung Raung dan Semeru diminta untuk terus mengikuti perkembangan dari BMKG, PVMBG, dan BPBD setempat. Tidak semua erupsi berarti bencana besar, namun kelengahan dalam menyikapinya dapat membawa risiko serius.
Erupsi Gunung Raung yang terjadi menyusul letusan Semeru menjadi pengingat bahwa Indonesia hidup di atas “Cincin Api Pasifik”, wilayah rawan gempa dan gunung berapi. Sikap terbaik bukanlah panik, tetapi siaga dan sadar risiko. Pemerintah telah bersiaga, dan kini saatnya masyarakat juga ikut menjaga keselamatan diri dan sesama.