Ibu Ronald Tannur Bungkam Isu Suap Hakim: Saya Minta Diri Saya Dinyatakan Bebas
Drama hukum yang membelit keluarga Tannur terus bergulir, kini menyeret sang ibu, seorang figur publik yang sebelumnya jarang tampil di hadapan media. Dalam persidangan terbaru yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), ibu dari terdakwa Ronald Tannur tampil tegas membantah semua tuduhan keterlibatannya dalam dugaan suap kepada majelis hakim.
Dengan suara bergetar namun penuh ketegasan, ia menyampaikan permohonan agar dirinya dibebaskan dari segala dakwaan, sembari menyatakan bahwa dirinya tidak pernah memerintahkan siapa pun untuk melakukan praktik suap dalam proses hukum yang melibatkan anaknya.
Pembelaan Emosional di Ruang Sidang
Dalam kesempatan menyampaikan pleidoi atau pembelaan pribadinya, sang ibu menekankan bahwa semua tuduhan yang diarahkan kepadanya adalah tidak berdasar dan mencemarkan nama baik keluarga. Ia mengaku justru menjadi korban dari opini liar dan pemberitaan sepihak yang berkembang di tengah masyarakat.
“Saya adalah seorang ibu yang hanya ingin mendampingi anak saya menjalani proses hukum. Tapi saya tidak pernah sekalipun berpikir atau memerintahkan untuk menyuap hakim,” ucapnya sambil menahan air mata di depan majelis hakim.
Ia juga menyoroti tekanan mental yang dialaminya sejak kasus ini mencuat, termasuk sorotan publik dan pemberitaan yang menurutnya seringkali menggiring opini tanpa dasar hukum yang kuat.
Kasus yang Makin Rumit
Kasus Ronald Tannur sendiri telah menjadi perhatian publik sejak awal, terutama karena latar belakang keluarga dan posisi sosial yang dimiliki. Namun, dugaan keterlibatan ibunya dalam upaya menyuap hakim menambah kompleksitas kasus ini dan menciptakan spekulasi liar di ruang publik.
Jaksa penuntut sebelumnya menyebut adanya indikasi komunikasi antara pihak keluarga dengan sejumlah pihak eksternal selama proses peradilan berlangsung. Namun hingga saat ini, belum ada bukti konkret yang menguatkan bahwa sang ibu secara aktif memerintahkan suap tersebut.
Permintaan Bebas dan Tegas Membantah
Menutup pembelaannya, ibu Ronald Tannur mengajukan permohonan agar majelis hakim mempertimbangkan dengan jernih semua fakta persidangan dan membebaskannya dari segala tuntutan.
“Saya percaya pada keadilan. Dan saya percaya bahwa kebenaran akan membebaskan saya,” katanya dengan penuh keyakinan.
Pihak kuasa hukum juga menyampaikan bahwa dakwaan terhadap kliennya lemah secara hukum dan hanya didasarkan pada asumsi serta kesaksian tidak langsung.
Publik Menanti Putusan
Persidangan kasus ini menyita perhatian luas, bukan hanya karena figur yang terlibat, tetapi juga karena menyangkut integritas proses hukum itu sendiri. Putusan atas ibu Ronald Tannur diperkirakan akan menjadi momen penting dalam menentukan arah kepercayaan publik terhadap sistem peradilan, terutama dalam kasus yang sarat sorotan media.
Pernyataan tegas dan emosional dari ibu Ronald Tannur menjadi sorotan utama dalam sidang terbaru kasus suap hakim. Dengan menyatakan tidak terlibat dan memohon vonis bebas, ia berharap pengadilan bisa memisahkan antara opini publik dan fakta hukum. Kini, mata publik tertuju pada palu hakim—akankah keadilan ditegakkan tanpa intervensi prasangka?